0

Ruqyah adalah jampi-jampi untuk menyembuhkan seseorang dari penyakit baik medis maupun non medis dan juga untuk menjauhkan dari gangguan jin. Ruqyah ada yang salah juga ada yang benar. Ruqyah yang salah adalah ruqyah yang menggunakan metode ilmu hitam yang sering digunakan oleh dukun dan penyihir. Sedangkan ruqyah yang diajarkan dalam Islam adalah menggunakan doa-doa dan ayat Al-Quran. Oleh karenanya ruqyah yang sesuai dengan aturan dan pedoman Islam dikenal dengan nama Ruqyah Syar'iyah.

Imam Nawawi berkata: “Ruqyah dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan dengan do’a-do’a yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah sesuatu hal yang tidak terlarang. Bahkan itu adalah perbuatan yang disunnahkan. Telah dikabarkan para ulama bahwa mereka telah bersepakat (ijma’) bahwa ruqyah dibolehkan apabila bacaannya terdiri dari ayat-ayat Al-Qur’an atau do’a-do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.”(Shahih Muslim bisyarhi An-Nawawi : 14/341)

Dalam meruqyah seseorang ada beberapa metode dan tehnik yang dapat kita praktekkan, selengkapnya bisa dibaca pada postingan sebelumnya tentang tehnik dan metode dalam ruqyah.

Namun, kali ini saya akan memaparkan beberapa ayat dan doa yang dapat anda aplikasikan dalam praktek ruqyah anda.

Berikut ayat-ayat yang digunakan dalam ruqyah.
  • Surat Muawwizat
    • Al-Ikhlas
    • An-Nas
    • Al-Falaq
  • Surat Al-Fatihah.
  • Ayat-Ayat Pilihan
    • Surat Al-Baqarah, khususnya ayat-ayat 1-5, 254-257 dan 284-286.
    • Surat Al-Imran khususnya ayat 1-9 dan 18-19
    • Surat An-Nisa khususnya ayat 115-121
    • Surat Al-A'raf khususnya ayat 54-55.
    • Surat Al-Mu'minun khususnya ayat 115-118.
    • Surat Yasin khususnya ayat 1-12.
    • Surat As-Shaffat khususnya ayat 1-10.
    • Surat At-Thagabun ayat 11.\Surat Ghafir khususnya ayat 1-3, dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.
Adapun doa-doa yang dapat kita aplikasikan untuk menyembuhkan penyakit seperti yang disampaikan Syaikh Bin Baaz adalah.

للَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِه وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

“Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan dan berilah dia kesembuhan, Engkau Zat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain” (HR Bukhari 535 dan Muslim 2191).

Dan doa:

بِاسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ، مِنْ كُلِ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيْكَ بِاسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ

“Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitkanmu dan dari setiap jiwa atau pandangan yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu.” (Sahih, HR. Muslim no. 2186)

Kedua doa ini diulangi tiga kali.

Selain doa, ada juga dzikir yang bisa diwiridkan jika kita dalam keadaan sakit. Seperti yang saya kutip dari salamdakwah.com.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ 
Artinya :
"Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Allah, dan Allah Maha Besar. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Allah semata. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Allah semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Allah, milik-Nya kerajaaan dan pujian. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Allah dan tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah."

Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

مَنْ قَالَهَا فِى مَرَضِهِ ثُمَّ مَاتَ لَمْ تَطْعَمْهُ النَّار.
"Barangsiapa yang mengucapkannya ketika sakit kemudian ia meninggal maka ia tidak akan disentuh api neraka." (Silsilah Ahaadits-Shohihah no. 1390)

Kita bisa mendoakan ibumu dengan doa lainnya yang kita inginkan. Akan tetapi doa yang berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih baik. Selanjutnya saya menyarankan agar konsultasi kepada dokter spesialis untuk ikhtiar selanjutnya.

Posting Komentar

 
Top