Berdasarkan informasi yang dihimpun Kiblat.net, bentrokan antara warga dan polisi terjadi setelah ratusan warga dan mahasiswa Kota Bula berdemo di depan Mapolres SBT untuk menemui Kapolres setempat.
Kedatangan mereka untuk menuntut pertanggungjawaban Kapolres SBT atas penganiayaan yang menimpa salah seorang anggota polisi bernama Bripda RN oleh sejumlah seniornya. Bripda RN adalah seorang anggota polisi beragama nasrani, namun kemudian menyatakan syahadat masuk Islam.
Masuk Islamnya Bripda RN ini rupanya tak disukai oleh sejumlah aparat kepolisian SBT, terutama Wakapolres SBT yang beragama Nasrani. RN diintimidasi, dipukuli dan kemaluannya yang baru saja dikhitan ditendang hingga berdarah.
Atas kejadian itu, masyarakat yang tersulut emosinya lantas berdemo dan berorasi selama berjam-jam di depan mapolres menuntut keadilan. Karena kecewa, warga lalu memaksa masuk ke dalam kantor tersebut dan terjadilah bentrokan.
Hingga pukul 12.00 Wita, kondisi di Kota Bula sangat mencekam. Sejumlah jalan diblokade warga dengan ban bekas yang dibakar dan juga kayu.
Akibat bentrokan tersebut, sejumlah warga dikabarkan terluka parah karena terkena tembakan polisi.
Dari kiblat.net di re-post zulfanafdhilla.com
Posting Komentar