0

Solo - Setelah melakukan penggeledahan di sebuah konter HP di Sangkrah, Tim dari Densus 88/AT menggeledah sebuah rumah di Kelurahan Semanggi, Solo. Rumah tersebut adalah rumah milik Ibadurrahman (19) yang telah ditangkap Rabu kemarin. Polisi menemukan sekantong plastik bubuk susu, namun langsung direbut kembali oleh Ny Darsono, ibunda Ibad. Dia khawatir polisi akan merekayasa temuan itu.

Penggeledahan di rumah Ibad tersebut berlangsung panas. Pihak keluarga mempersoalkan perlakuan Densus 88 yang dianggap tidak berlaku sopan dan tidak memenuhi aturan ketertiban umum.

Darsono mengatakan, ketika puluhan anggota Densus datang, dirinya sedang memegang obeng untuk memperbaiki instalasi rumah. Karena sedang memegang obeng, dia dikira hendak melawan sehingga dia ditodong senjata untuk meletakkan obeng tersebut. Selanjutnya polisi mengatakan akan menggeledah rumah.

"Saya bilang, tidak begitu caranya datang ke rumah orang. Saya katakan seharusnya mereka membawa serta Ketua RT atau Ketua RW jika memang petugas yang hendak menjalankan tugas. Selesai saya ngomong begitu, bukannya mereka memanggil Ketua RT, mereka justru masuk menghambur ke dalam rumah dalam mengacak-acak isi rumah," ujar Darsono kepada wartawan usai penggeledahan, Kamis (13/8/2015).

Selanjutnya, kata Darsono, Tim dari Densus membuka semua lemari dan memeriksa semua bagian rumah. Namun dari rumah tersebut tidak ditemukan apa-apa, kecuali bendera kelompok TPA (Taman Pendidikan Alquran) dari masjid dekat rumahnya.

"Tadi mereka juga hendak membawa susu bubuk milik kakak Ibad. Saya rebut karena itu jelas bubuk susu yang akan dijadikan adonan kue. Mereka bilang nanti bisa diambil di Polresta, tapi saya berkeras merebutnya. Saya tidak yakin nanti setelah sampai di Polresta masih berupa bubuk susu, bisa jadi sudah berubah bahan peledak beneran, Mereka berkeras membawa tapi saya juga ngotot, akhirnya tetap saya simpan," tambah Ny Darsono, ibunda Ibad, sembari menunjukkan susu bubuk tersebut.

Baik Darsono maupun istrinya yakin anaknya tidak terlibat apapun dalam jaringan kekerasan. Dia masih yakin semua tudingan itu hanyalah rekayasa polisi karena selama ini Ibad termasuk remaja pendiam yang tidak pernah pergi jauh dari rumah. Kesehariannya, remaja putus sekolah tersebut hanya membantu ayahnya jualan onde-onde dan kebab.

Densus 88 sendiri pasukan sok garang didepan kaum Muslimin namun ciut didepan kaum Kristen Tolikara.

Posting Komentar

 
Top