0

Baru saja tadi buka facebook eh tiba-tiba ada yang lagi hits. Lagi-lagi tentang pembodohan generasi bangsa. Coba dipikir, apa hubungannya sinetron dengan sekolah coba?. Dulu semasa saya masih disekolah. Sinetron itu merupakan hal yang tabu bahkan diperangi disekolah. Karena selain merusak generasi bangsa, sinetron juga bikin guru merasa sesak. Coba baca ungkapan mutiara berikut:
Guru dibayar murah untuk mencerdaskan anak bangsa
Artis dibayar mahal untuk membobrokkan moral bangsa
Bagi saya ini kata benar-benar menusuk sangat. Coba deh dilihat bagaimana isi acara di TV sekarang. Kalo tidak sinetro yang cinta-cintaan ya lawakan yang lebay-lebay-an. Bahkan sekarang pada absurd bosen jadi manusia dibuatlah film manusia hewan jadi-jadian, eh apa hewan yang jadi manusia jadi-jadian ya?. Siapa yang ga tau film itu tuh. Wah aneh pokonya, sekarang ini ada film yang dibintangi hewan tapi perannya seperti manusia, eh ini film manusia tapi juga hewan jadi-jadian. Apa ini dampak dari invansi alien, atau konspirasi mutan di bumi? ah kacau.

Kalau bukan sinetron paling acara lawakan dan nyanyi-nyanyian. Saya sendiri kasihan kenapa pada bodoh-bodoh semua ya? apa kamu tega liat ibu-ibu yang menjelang umur renta goyang-goyang didepan penonton (acara ini barusan saja di TV). Satu lagi kasian kepada penontonnya, di acara lawakan, penontonnya harus ketawa paksa. Mau gimana lagi lawakannya sudah pada garing dan membosankan.

Nah, sekarang parah lagi, yang dulunya sinetron disekolah diperangi sekarang sinetron malah di jadikan soal ujian. Apasih ujian? bagi masyarakat umum kata 'ujian' seolah-olah menjadi kata khusus. Padahal ujian itu dari kata uji (mengetes, mencoba) atau menguji. Maksudnya apa yang telah di pelajari akan diuji kembali apakah masi ingat atau lupa. Lalu apa jadinya jika sinetro juga kena uji dalam ujian?. Saya sendiri kebayang anak-anak setiap malam bakal nongkrong didepan TV dengan dalih persiapan ujian. Kehancuran macam apa ini?.

Ini dia yang lagi hits. Nama pemeran sinetron Ganteng-ganteng Serigala masuk dalam soal ujian salah satu Sekolah Dasar di Banten.

Soal nomor 44 tersebut, ditanyakan, “Film sinetron Ganteng-ganteng Serigala pemeran utamanya adalah…

Pilihan jawabannya adalah Derby Romero, Verrel Bramasta, Aliando Syarief, dan Olga Syahputra?

Dalam soal pelajaran Kesenian yang diunggah Kasha Dinia di Facebook tersebut, ia menjelaskan, bahwa soal itu berasal dari temannya, “Ini dari teman gue. Gue sih gak akan usut-usut ini soal di sekolah mana. Gue share ini kemana-mana karena Rizka (putrinya-red) sendiri juga alami dikucilkan gara-gara gak pernah nonton sinetron. Parahnya guru-gurunya juga menjadikan Ganteng-ganteng Serigala dan Pesbukers sebagai contoh waktu ajarin murid-muridnya. Jadi, logikanya ya wajar kalau muncul ide untuk memasukkannya juga ke materi ujian atau ulangan.”

Bah, iya nih. Coba lah liat acara-acara seperti yang tralala-trilili dengan gerakan jemur bajunya itu (Dahsyat-red). Biasanya kan juga sering blusukan ke sekolah-sekolah. Sekolah pun mengiyakan dan nerima saja. Ampun, makin kacau saja.

Ya mungkin ini gambaran wajah pendidikan kita sekarang kali. Gue aja sampe terheran-heran diceritain Rizka,” ungkapnya.

Rekannya, Dila Drg berkomentar, “Beneran ini Din? MasyaAllah… Sampai begini ya penghancuran generasi muda kita. Anakku juga gak nonton sinetron apapun, cuma kartun… Itu pun aku pilihin yang boleh dia nonton. Nonton Spongebob aja ga boleh sekarang sama ayahnya. Ini bener-bener pembodohan namanya. Ckckckck… Mesti dilaporin itu ke Komnas Anak.

Jujur saya sendiri sudah muak dengan TV, acaranya lebay semua. Hanya beberapa acara yang dapat memberikan wawasan. Saya semenjak SMA sudah jauh dengan TV bahkan pun saat SMP pun sudah bosan. Mungkin karena saya lebih lama berada didepan laptop ya?. Tapi move on-nya saya dari TVke laptop bukan berarti tidak bermanfaat. Bahkan dengan move-on ke laptop membuat saya lebih produktif. Itu karena saya ada hobi ngedit video dan blogging di web tercinta ini. Saya sendiri juga punya cita-cita in sya Allah tidak akan punya TV dulu dirumah sebelum anak-anak pada dewasa. Ini juga termotivasi dari seorang guru saya Ustd. Ahmad Muhadin, saat berlebaran dirumah beliau tidak saya jumpai adanya TV didalam rumah. Luar biasa.

Ibu-ibu, bapak-bapak, dan para calon-calonnya. Mari kita boikot TV dari anak-anak kita. Jangan mau dibodoh-bodohin. Pemerintan sedang kacau dan jangan sampai generasi kita juga kacau. Ini sudah jadi bukti pendangkalan pendidikan di Indonesia. Belum lagi moral bangsa yang dapat dilihat dikota-kota besar. Bagaimana menurut anda? sampaikan dikolom komentar dibawah ini.

Posting Komentar

 
Top