Picture: http://catatanmetalsa.blogspot.com/ |
Sebelum jadi, awalnya saya mengira itu hanyalah sebuah pos satpam yang dibuat lebih dekat dengan jalan supaya lalu-lalang kendaraan tertib. Namun beberpa bulan kemudian akhirnya muncullah sosok wajah asli-nya. Nah disitu saya sadar jika ini benda adalah benda yang seperti di hotel dan bandara. Yap, namanya Parking Here.
Seperti yang dilansir uin.ar-raniry.ac.id, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-raniry Banda Aceh akan menerapkan system parkir elektrik bagi kendaraan yang keluar masuk ke kampus itu, jasa pengelolaan parkir ini dinamakan "Parking Here". Untuk merealisasikan program ini UIN Ar-Raniry telah melakukan penandatanganan naskah kerjasama dengan CV Jada Perkasa. In Sya Allah senin ini 13 April akan di launching.
Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim MA usai melakukan penandatanganan naskah kerjasama mengatakan, pemberlakuan system parkir elektrik ini di kampus UIN Ar-Raniry penting diterapkan, mengingat tingginya angka kehilangan kendaraan di kampus ini.
Saya sendiri sering mendengar keluhan dari warga UIN dengan banyaknya maling yang berkeliaran di seputaran kampus terutama di daerah Fakultas Tarbiyah. Saat kami masih dibina di asrama Ma'had Jami'ah UIN Ar-Raniry ketika kelas malam maka hampir selalu kami temukan info di mading kampus tentang berita kehilangan motor.
Banyak saran-saran dari kawan saya melihat maraknya fenomena pencurian motor. Salah satu diantaranya dengan meletakkan CCTV di berbagai sudut kampus. Tapi menurut saya tidak efektif, karena tangan maling bekerja cepat namun kesadaran kita lambat. Maksudnya saat maling mencuri motor kita bukan berarti dia bakal langsung tertangkap kan?.
Sekedar info, "Parking Here Sistem" akan dikenakan tarif parkir sebesar Rp.1.000 /parkir, bila anda tujuh kali parkir maka anda akan membayar Rp.7.000, dan bila anda jumlahkan sebulan maka hasilnya 7.000 x 30 = 210.000 (maka anda akan membayar Rp.210.000 .,.,, mahal bukan ..??).
Banyak kawan-kawan dan masyarakat UIN mengeluhkan tentang keefisienan isi kantong seiring tingginya mobilitas para mahasiswa. Apalagi seperti kami-kami ini yang jam kuliahnya amburadur ma sya Allah. Bahkan kalau cuma kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) tanpa aktifitas lain minimal harus 4 kali untuk keluar masuk.
Tapi bagaimanapun sebagai mahasiswa harus bijak dan positif thingking, contohnya seperti yang dikatakan Nisyatul Laena dalam sebuah status facebook dari Haiqal Muhammad, Iyaaa, mari berfikir positif lah yaa intinyaa XD haha, tungkasnya (walaupun ada rasa perih didalam hati ahahah). Ataupun komentar bijak dari Amrian Bahtera, Mutia Fatiha, Fauzal Fadhil yang kurang lebih jika disimpulan, "demi kenyamanan dan keamanan bersama dan untuk kemanan juga karena Pada dasarnya aturan dibuat untuk kemaslahatan sesama" (walaupun juga saya melihat rasa tabah yang mendalam ahahah).
Kemarin saat kami diskusi santai bersama kawan-kawan untuk mencari jalan keluar supaya hemat pengeluaran, rencananya kami mencari basecamp tempat parkiran motor diluar kampus biar masuk-keluarnya tidak biking kantong bolong. Nah, dan lagi-lagi ini bikin ribet.
Namun jangan khawatir, Parking Here Sistem punya sistem yang akan menghemat uang anda dan sepeda motor anda tetap aman di area kampus dari tangan-tangan maling. Caranya dengan membuat kartu parkir atau disebut Parking Card, pembuatan kartunya hanya Rp.25.000 saja. Anda cukup membayar Rp. 90.000/3 bulan atau Rp.180.000/6 bulan untuk kendaraan roda dua secara berlangganan. Dengan kartu tersebut anda hanya membayar Rp.1.000 rupiah perhari saja dan anda bebas parkir di kampus berapa kali pun dalam sehari.
Kalau begini serasa pengen ngotot cepet-cepet buat kartunya supaya kantong tidak cepat bolong. Oleh karenanya mari segera daftarkan data diri dan kendaraan dengan menyerahkan nama, jenis kendaraan, plat kendaraan dan nomor kontak pada Costumer Services di kantor Parking Here, Post Security gerbang utama dan top up parking card yang telah dibeli untuk berlangganan. Harga katru hanya Rp. 25.000,-. Untuk berlangganan hanya Rp. 90.000/3 bulan. Artinya sehari dikenakan biaya Rp. 1000 untuk keluar masuk yang berkali-kali. Artinya akan lebih hemat. Untuk mobil hanya Rp. 180.000/3 bulan. Opsi lain Rp. 180.000/6 bulan untuk motor dan Rp. 360.000/6 bulan untuk mobil.
Untuk kefektifan keamanan dan keuangan saya acungkan empat jempol buat ide cemerlangnya bapak Farid. Saya yakin pasti super-super aman asalkan tiket dan kartunya tidak berpindah tangan. Banyak hikmah diberlakukannya sitem ini. Diantaranya seperti, memotivasi anda untuk segera pergi jauh dari UIN (jika tidak betah dengan sistem ini) baik dengan mengundurkan diri, di droup out secara terhormat maupun tidak, dan segera menyelesaikan pendidikan anda (hehehe...). Memotivasi untuk datang cepat supaya tidak lama antri. Dan sebagainya-dan sebagainya, jika anda juga menemukan hikmahnya mari berbagi di kolom komentar.
Tapi, ada beberapa problem lagi yang sangat penting bagi kami mahsiwa. Menyangkut keefisienan waktu, karena anda harus antri untuk bisa mengakses mesin sistem. Walaupun hikmahnya supaya cepat datang namun jika yang antri banyak karena mepetnya jam kuliah, maka anda harus siap-siap untuk telat. Butuh waktu sampai bermenit-menit menunggu antrian. Apalagi saya yang tinggal super jauh di Indrapuri sana. Bagi yang belum tahu, jarak dari sana ke kampus menempuh jarak 25 kilometer lebih dan memakan waktu 30 menit lebih perjalanan. Otomatis jika begitu saya harus berangkat 1 jam sebelum jam kuliah. Luar biasa bukan?
Problem lagi adalah, bagaimana jika ada hari libur apakah dihari itu dikenakan biaya pada opsi langganan?. Kemudian juga apakah minggu juga dikenakan biaya langganan?. Masalahnya juga seperti pada jurusan kami yang hanya masuk 4 hari perminggu apa juga harus bayar penuh 30 hari dalam opsi langganan?. Jika begitu maka anda harus setiap hari mengunjungi kampus.
Kemudian jika tiketnya hilang didalam kampus, bagaimana agar bisa keluar?. Dengar-dengar kabar cukup membayar 10-20 ribu maka anda bisa keluar dari kampus jika tiketnya hilang. Jika begitu efektifan keamanan dengan Parking Here Sistem ini patut dipertanyakan. Maling juga punya akal dan memiliki ilmu permalingan. Bisa saja mereka (nauzubillah) mencuri lalu dengan membayar 10-20 ribu dan mereka bisa membawa pulang kendaraan kita. lalu apakah UIN dengan perlengkapan secanggih ini kelak akan menggantikan ganti rugi jika kehilangan kendaraan yang juga telah membayar tarif parkir?.
Pada titik ini banyak mahasiswa mencium proyek ini adalah untuk kepentingan suatu kelompok. Dengan tidak mengurangi rasa optimis, pun telah dikabarkan bahwa biaya tidak akan dipungut lagi kepada mahasiswa UIN selain SPP.
Kemudian jika tiketnya hilang didalam kampus, bagaimana agar bisa keluar?. Dengar-dengar kabar cukup membayar 10-20 ribu maka anda bisa keluar dari kampus jika tiketnya hilang. Jika begitu efektifan keamanan dengan Parking Here Sistem ini patut dipertanyakan. Maling juga punya akal dan memiliki ilmu permalingan. Bisa saja mereka (nauzubillah) mencuri lalu dengan membayar 10-20 ribu dan mereka bisa membawa pulang kendaraan kita. lalu apakah UIN dengan perlengkapan secanggih ini kelak akan menggantikan ganti rugi jika kehilangan kendaraan yang juga telah membayar tarif parkir?.
Pada titik ini banyak mahasiswa mencium proyek ini adalah untuk kepentingan suatu kelompok. Dengan tidak mengurangi rasa optimis, pun telah dikabarkan bahwa biaya tidak akan dipungut lagi kepada mahasiswa UIN selain SPP.
Ini mungkin problem yang harus di-solve segera. Saya memohon untuk para tetinggi yang memegang tanggung jawab sistem ini untuk memberikan jalan keluarnya. Mungkin seperti dispensasi bagi kami-kami yang jauh ini. Jika sobat punya saran mohon bagi-bagi untuk kami yang jauh-jauh ini di kolom komentar ya.
Akhirnya saya juga mengaharapkan, dengan adanya system seperti ini ke depan kampus UIN Ar-Raniry akan lebih aman dan nyaman bagi masyarakat kampus, dan tidak ada lagi kehilangan sepeda motor di Kampus Darussalam ini. dan juga tidak telat masuk kuliah.
Akhirnya saya juga mengaharapkan, dengan adanya system seperti ini ke depan kampus UIN Ar-Raniry akan lebih aman dan nyaman bagi masyarakat kampus, dan tidak ada lagi kehilangan sepeda motor di Kampus Darussalam ini. dan juga tidak telat masuk kuliah.
Posting Komentar