0
Kajian lanjutan dari Kitab Qoulul Mufid Syarah Kitabut Tauhid.
Pada pekan ini ustadz mengulang pembahasan dari awal bab dikarenakan semapt libur 2 pekan, agar materi dapat teringat kembali.
Didalam bab ini dijelaskan bagaimana gigihnya Nabi Muhammad dalam menjaga tauhid dan menutup segala pintu menuju syirik. Begitupun dengan para shahabatnya.
Rasululloh sangat berhati-hari dalam perkara syirik ini, sampai-sampai dalam perkataan pun sangat diperhatikan beliau. Rasululloh melarang para shahabatnya untuk memanggil budaknya dengan panggilan "yaa abdii" yang artinya wahai hambaku, tetapi Nabi memberikan solusi untuk memanggilnya dengan panggilan " yaa ghulaam ".

Para shahabat pun sangat berhati-hati dalam masalah syirik ini, sampai ibnu Umar sangat bersyukur ketika mendapatkan pohon yang sempat diabadikan di alqur'an sebagai tempat dimana para shahabat ber bai'at kepada Nabi di bawahnya ternyata sudah hilang, entah ditebang, dicabut atau bagaimanapun caranya.

Karena para shahabat mengetahui bahwa hal tersebut dapat membuka pintu syirik kelak. Berbeda dengan zaman sekarang, justru setiap hal atau tempat yang bersejarah justru di pelihara atau dilestarikan bukan di hilangkan. Dengan alasan cagar budaya atau lain sebagainya, padahal hal ini dapat membuka pintu menuju kesyirikan.
Lihat para shahabat dahulu, tidak ada yang memuliakan rumah bekas peninggalan Nabi, Gua Hira, Gua Tsur dan lain sebagainya yang memang oleh Nabi tidak pernah disampaikan bahwa tempat tersebut memiliki barokah. Kecuali tiga masjid yang memang telah Rasulullah beritahukan kepada kita semua.

Semoga kajian kali ini dapat bermanfaat untuk kita semua, amiin.
Silahkan download :

KAJIAN

type : MP3
size : 11,08 MBs

Dalam format lain : WAV | OGG

Posting Komentar

 
Top