0

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, yang di dalamnya kaum muslimin diwajibkan untuk berpuasa selama 1 bulan penuh. Oleh karena itu hendaknya kita berbekal ilmu untuk menyambut bulan yang mungkin saja menjadi bulan Ramadhan yang terakhir bagi kita, yaitu berbekal ilmu bagaimana meneladani puasa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam. Dalam ceramah yang disampaikan oleh Ust. Abdurrahman Thayyib, Lc ini akan disampaikan bagaimana sifat puasa Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam. Materi ini disampaikan beliau ketika mengisi kajian di masjid Manarul Ilmi ITS, dalam kegiatan Studi Islam Intensif MSI Ulul Ilmi Teknik Industri ITS tahun 1428 H.

Selamat mendengarkan dan semoga bermanfaat… sehingga ibadah puasa kita tahun 1430 H ini diterima oleh Allah Azza wa jalla. Amiin.

DOWNLOAD

size : 19 MBs


Faidah yang dapat dipetik dari pembahasan ceramah mp3:

  1. Bulan yang suci, bulan yang penuh berkah (Ramadhan) tidak bisa mensucikan seseorang yang berada di dalamnya, kecuali seseorang tersebut benar-benar memanfaatkan bulan tersebut untuk beribadah dan amal shalih yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
  2. Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, salah satunya adalah ibadah wajib berpuasa di bulan Ramadhan.
  3. Suatu amalan yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam adalah tertolak, begitu pula dengan berpuasa, seorang muslim harus mencontoh bagaimana sifat puasa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.
  4. Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta jima’ dan hal-hal yang membatalkan puasa dengan niat ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dimuali dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari.
  5. Hukum puasa Ramadhan adalah wajib ’ain bagi orang yang baligh dan berakal, dia mampu untuk berpuasa dan muqim (bermukim ditempat tinggalnya). Dan khusus bagi wanita, bahwa dia harus suci dari haid dan nifas
  6. Puasa di bulan Ramadhan waktunya ditentukan dengan melihat awal hilal (bulan), bukan dengan hisab. Dan jika terhalang melihat hilal ketika tanggal 29, maka digenapkan 30 hari sya’ban, baru esoknya 1 Ramadhan (dimulai puasa). Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.
  7. Wajib untuk niat berpuasa pada malam hari yang keesokkan harinya akan berpuasa. Dan niat tidak perlu di ucapkan/lafadzkan, seperti mengatakan ”Nawaitu…dst” karena hal ini tidak pernah dicontohkan oleh Nabi.
  8. Bulan dimana diturunkannya al-Quran adalah bulan Ramadhan, yakni pada malam lailatul qodar. Malam lailatul qadr terletak pada malam sepuluh hari terakhir (khususnya yang ganjil), bukan pada malam 17 Ramadhan sebagaimana yang populer di masyarakat dengan sebutan malam Nuzulul Qur’an.
  9. Pada bulan Ramadhan maka dibukakan pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu jahannam, dan syaithon-syaithon akan dibelenggu.
  10. Kewajiban-kewajiban seorang muslim di bulan Ramadhan: (1). Seorang muslim wajib tetap menjaga sholat lima waktu, dan untuk laki-laki (menurut pendapat yang kuat) diwajibkan sholat berjamaah di masjid. (2). Betul-betul menjaga puasa kita agar tidak hilang/berkurang pahala puasa kita, misalnya mengucapkan perkataan kotor/dusta, hanya bermain games seharian, dsb.
  11. Diantara sunnah-sunnah dalam berpuasa adalah: (1). Makan sahur, waktunya yang paling utama adalah diakhirkan yaitu sekitar 50 ayat sebelum shubuh (sekitar 30 menit). Waktu sahur adalah sampai terbit fajar atau ketika adzan shubuh, bukan sampai 10 menit sebelum shubuh sebagaimana yang populer di masyarakat kita dengan imsyak. (2). Berbuka dan menyegerakannya. Yang paling utama adalah memulai berbuka dengan kurma (terlebih lagi Ruhtob, yaitu kurma yang masih setengah matang). (3). Berdoa sesaat sebelum berbuka puasa, karena pada waktu tersebut adalah waktu yang mustajab (terkabulkan), yaitu dengan doa yang diajarkan oleh Nabi, ”Dzahabadh dhomaa-u wabtallatil ’uruuqu wa tsabatal ajru insyaAllah”.(4). Membaca al-Quran, mempelajarinya baik cara membacanya dengan benar atau tafsirnya. (5). Banyak-banyak bershodaqoh.
  12. Diantara hal-hal yang dibolehkan/ tidak membatalkan puasa seorang yang berpuasa adalah: (1). Lupa makan dan minum, dan ketika ingat dilanjutkan berpuasanya tanpa mengqodho’ puasanya hari tersebut dihari yang lain. (2). Muntah tanpa sengaja. Dan dia tidak perlu mengqodho’nya. (3). Mimpi basah disiang hari (tanpa sengaja). (4). Mandi janabah, haid, atau nifas setelah terbit fajar juga diperbolehkan. (5). Berkumur atau menghirup dari hidung ketika berwudlu. (6). Memakai pasta gigi (odol). (7). Memakai tetes air mata dan sejenisnya. (8). Menelan ludah sendiri. (9). Menggunakan oksigen bagi yang terkena penyakit asma. (10). Mandi/ mengguyur air ke kepala, walaupun dengan tujuan meringankan rasa haus atau panasnya siang hari. (11). Memakai minyak wangi. (12). Berbekam.

Tanya Jawab (temukan jawabannya di ceramah mp3).

  1. Bagaimana tentang keutamaan 10 hari dibulan Ramadhan ?
  2. Bagaimana kiat-kiat agar bisa mempelajari agama ini dengan benar ?
  3. Bagaimana jika kita lupa berniat untuk berpuasa keesokan harinya ?
  4. Bagaimana jika berniat puasa senin-kamis pada paginya bukan pada malam hari sebelumnya?
  5. Bolehkah sahur hanya dengan minum air ?
  6. Apakah menentukan awal hilal itu dengan ru’yah lokal atau global ?
  7. Bagaimanakah hukumnya jika menangis, dan air matanya masuk ke mulut ?
  8. Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan hilal ? apa yang menyebabkan awal-awal berpuasa kaum muslimin terkadang berbeda harinya?
  9. Bagaimana hukumnya jika seorang wanita mendapatkan haid ketika menjelang berbuka/ sebelum adzan maghrib ?
  10. Bagaimanakah ciri-ciri malam lailatul qadr ?
  11. Apakah jika marah batal puasanya ?
  12. Apakah seorang laki-laki boleh mencukur jenggotnya bila telah lebih dari segenggam (yang dipotong kelebihannya dari segenggam, bukan dari pangkal)?
  13. Apa hikmah dari puasa Ramadhan dan apa manfaatnya ?

Sumber : http://maramissetiawan.wordpress.com

Posting Komentar

 
Top