0
396. Dari Ibnu Mas'ud Radhiallahu 'anhu, katanya: "Kami diberitahu oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam; dan ia adalah seorang yang benar dan dibenarkan, sabdanya:

"Sesungguhnya seseorang di antara engkau semua itu dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari sebagai mani, kemudian merupakan segumpal darah dalam waktu empat puluh hari itu pula,selanjutnya menjadi sekerat daging dalam waktu empat puluh hari lagi. Selanjutnya diutuslah seorang malaikat, lalu meniupkan ruh dalam tubuhnya dan diperintah untuk menulis empat kalimat, iaitu mengenai catatan rezekinya, ajal serta amalnya dan apakah ia termasuk orang celaka ataupun bahagia. Maka demi Zat yang tiada Tuhan selain daripadaNya, sesungguhnya seseorang di antara engkau semua, niscayalah melakukan dengan amalan ahli syurga, sehingga tiada di antara dirinya dengan syurga itu melainkan hanya jarak sezira' - sehasta, tetapi telah didahului oleh catatan kitabnya, lalu ia melakukan dengan amalan ahli neraka, kemudian akhirnya masuklah ia dalam neraka itu. Dan sesungguhnya ada pula seseorang di antara engkau semua itu, niscaya mengamalkan dengan amalannya ahli neraka, sehingga tidak ada antara orang itu dengan neraka, melainkan hanya jarak sezira' saja, tetapi telah didahului oleh catatan kitabnya,- lalu ia mengamalkan dengan amalan ahli syurga dan akhirnya masuklah ia dalam syurga itu."
(Muttafaq 'alaih)

Dalam hadits ini dijelaskan tentang asal-muasal terjadinya manusia dan 4 perkara yang telah dicatatkan kepadanya, yaitu masalah rizki, ajal, amal, dan akhir hidup.

Hadits ini merupakan hujjah yang sangat nyata dan besar yang menampar dengan keras orang-orang yang meniadakan taqdir yaitu kaum Qadariyyah. Disini ustadz akan menerangkan dengan gamblang tentang masalah taqdir ini. Bahwa orang yang sehari-harinya beramal shalih maka diakhir hidupnya dia melakukan amalan ahli neraka dan oleh sebab itu dia masuk neraka, begitupun sebaliknya.
Maka sungguh nyatalah Taqdir Alloh tersebut, mudah-mudahan kita termasuk ahlul jannah. Agar kiranya ilmu, hidayah yang telah kita dapat ini dapat terus amalkan dengan baik, kita pelihara dan terus berharap kepada Alloh semata bahwa kita ingin dimasukkan kedalam surganya.
Ingatlah, bahwa kebiasaan kita menunda-nunda suatu pekerjaan akan berdampak buruk bagi kita. Karena kita tidak akan pernah tahu kapan kita meninggal. Maka dari itu, ana berharap agar semangat ana semakin kuat untuk terus beribadah dan mengharap ampunan serta mengharap surga dari Alloh 'azza wa jalla, aamiin.

Berikut kajiannya :





Dan ini adalah link untuk mendownload kajiannya :


Semoga bermanfaat.....

Posting Komentar

 
Top