0
UMBI SARANG SEMUT
(Myrmecodia pendans)

Umbi sarang semut atau Myrmecodia pendans, tanaman endemik yang ditemukan di pedalaman Papua terbukti mengandung senyawa aktif antikanker
Khasiat itu terbukti lewat serangkaian ujicoba yang dilakukan sejumlah periset dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Sarang semut yang ditemukan di pedalaman Papua mengandung senyawa aktif flavanoid dan tanin yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga ampuh mencegah sekaligus mengatasi serangan kanker," ujar Dr Ir Muhammad Ahkam Subroto M.App.Sc.APU, salah satu periset utama Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi LIPI di Jakarta, Selasa.
Menurut Ahkam, sarang semut merupakan sekelompok tanaman epifit yang menggelembung, dipenuhi duri tajam, dan di dalamnya terdapat labirin yang dihuni semut serta cendawan.
Ahkam menjelaskan, anggota famili Rubiaceae itu, mampu mengatasi serangan kanker dengan menginaktifasi karsinogen atau menonaktifkan sel pembentuk kanker, menghambat siklus sel, dan melakukan induksi apoptosis (merangsang sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri).
Menurut dia, penemuan senyawa antikanker dalam umbi sarang semut dapat menjadi alternatif pilihan dalam pengobatan bagi penderita kanker. "Secara medis, hingga kini belum ada obat yang benar-benar bisa membunuh sel kanker," ucapnya.
Sementara itu, sarang semut telah melalui uji toksisitas kronis dan terbukti aman dikonsumsi tanpa efek samping. Tanaman itu berpotensi membunuh semua jenis sel kanker kecuali kanker nesofaring.
Ahkam mengatakan, di Papua sarang semut telah digunakan secara turun-temurun oleh penduduk asli sebagai obat berbagai macam penyakit.
Tanaman epifit itu, jelasnya, secara tradisional digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker dan tumor, seperti kanker otak, hidung, payudara, lever, paru-paru, usus, rahim, kulit, prostat, dan kanker darah.
"Bukti empiris di lapangan juga telah banyak ditemukan di Papua. Banyak masyarakat yang menderita kanker sembuh setelah mengkonsumsi sarang semut," katanya.
Cara mengkonsumsi dapat dilakukan dengan mengeringkan sarang semut dan menumbuknya menjadi bubuk. Selanjutnya bubuk di rebus dalam air selama beberapa waktu. "Air rebusan berwarna cokelat itulah yang dikonsumsi," ucapnya.

Manfaat Kesehatan
Sejak dulu tanaman ini sudah dimanfaatkan oleh beberapa suku di pedalaman Papua sebagai obat. Biasanya diolah untuk mengatasi gangguan rematik dan asam urat.
Dari berbagai literatur, penelitian manfaat medis Sarang Semut memang sangat berkhasiat. Bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit secara alami dan aman tanpa menimbulkan efek samping.
Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan adalah berbagai jenis kanker/tumor seperti: kanker otak, kanker payudara, kanker hidung, kanker lever, kanker paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat dan kanker darah (leukimia). Namun sarang semut belum terbukti mampu menyembuhkan kanker tenggorakan dan kanker rongga mulut.
Selain itu sarang semut juga efektif membantu penyembuhan berbagai macam penyakit gangguan jantung, ambien (wasir), rematik, stroke, maag, gangguan fungsi ginjal dan prostat, pegal linu, melancarkan ASI, melancarkan peredaran darah, bahkan memulihkan gairah seksual
Juga bermanfaat untuk penderita migrain, mengingkatkan imunitas tubuh, dan mengobati penyakit Lever.
Pemanfaatan sebagai obat bisa dilakukan secara tradisonal maupun dalam bentuk ekstraksi dan obat olahan.
Manfaat pengobatan itu didapat dari kandungan senyawa yang terdapat dalam sarang semut. Seperti senyawa aktif antioksidan, flavonoida, glikosida, polifebol. Sarang semut juga terbukti mampu menghambat enzim xantin oksidan yang bisa memicu asam urat dan radikal bebas. (berbagai sumber)

Posting Komentar

 
Top