0
Bisimillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Ikhwah fillah.
Alhamdulillah, kesempatan kali ini saya dapat hadirkan Murattal dari Syaikh Abdul Basit ‘Abdus Shamad. Dengan kualitas audio yang -insya Allah- sangat memuaskan, sehingga dapat menambah kekhusyu’an dalam menyimak ayat-demi ayat yang dibacakan. Semoga memudahkan bagi Anda yang ingin memilikinya dan semoga bermanfaat bagi Anda yang menyimaknya, mentadabburinya dan mengamalkan kandungannya.

Syekh Abdul Basith Abdus Shamad (1927-1988) adalah seorang qari' dari Timur Tengah yang terkenal di zamannya. Banyak sekali qari' zaman modern yang meniru gayanya. Ia adalah satu-satunya qari' yg memenangkan 3 kompetisi tingkat dunia pada awal tahun 1970-an. Ia adalah salah satu huffadz (penghafal AlQur'an) pertama yang merekam qira'ahnya, dan presiden pertama Persatuan Qari' di Mesir.

Syekh Abdul Basith lahir di desa Armant, Mesir bagian selatan. Ayahnya seorang Kurdi dari Central Kurdistan. Pada tahun 1950, ia pergi ke Kairo di mana banyak yang terpikat oleh bacaannya. Pada satu kesempatan, ketika tengah membaca Surat Al Ahzab, ia diminta oleh para hadirin untuk membaca lebih lama karena mereka terpikat oleh keindahan suara dan penguasaan tajwidnya yang bagus.

Sejak kecil hatinya telah melekat pada AlQur'an. Rela berjalan berkilometer ke desa sebelah untuk mendengarkan qira'ah syekh Muhammad Rif'at dan Syekh As Sya' Sya'i. Terinspirasi mereka, Abdul Basith menyatakan keinginannya kepada ayahnya untuk mengabdikan diri belajar AlQur'an. Sang ayah pun membawanya ke Tanta yang terkenal degan qari'nya.

Abdul Basith menghafal AlQur'an sebelum usia 10 tahun di bawah pengawasan Syekh Muhammad Salim, seorang qari' dari desa yang dekat dengan desanya. Lalu ia belajar 7 gaya qira'ah (qira'ah sab'ah).

Syekh M. Salim yang melihat kecemerlangan muridnya, membawanya ke semua acara qira'ah. Beliau mendorong Abdul Basith untuk praktek qira'ah di depan umum guna menyempurnakan bakatnya. Abdul Basith mulai terkenal. Selama Ramadhan, banyak khalayak ramai berkumpul untuk mendengarkan qira'ahnya.

Pada thn 1950, saat usianya 23 tahun, ia diperkenalkan ke publik oleh Syekh Ali Subay. Ia memulai qira'ahnya dengan membacakan surat Al Ahzab ayat 56. 1 tahun kemudian ia mengikuti tes yang sangat selektif bersama Syekh Ad Dabaa, Syekh M. Syaltut, dan Syekh Mahmud Ali Al Banna, yang disiarkan di radio AlQur'an, Kairo. Ia lulus dan suaranya disiarkan setiap sabtu malam tiap minggunya.

Pada tahun 1952, ia menjadi qari' resmi Masjid Imam As-Syafi'i. Juga qari' resmi Masjid Imam Al Husain setelah Syekh Mahmud Ali Al Banna pd thn 1985.

Pada tahun 1961, ia membacakan qira'ah di Masjid Badshahi, Lahore, Pakistan. Pada tahun 1987, saat berkunjung ke Amerika, ia menceritakan satu kisah perjalanannya di Uni Soviet. Ia diminta untuk membacakan qira'ah di depan pemimpin partai Soviet. Ia memilih Surat Thaha yang merupakan surat penting dalam sejarah Islam, yaitu ayat yang telah menyebabkan Umar bin Khattab masuk Islam setelah mendengar ayat tersebut.

Mendengar qira'ahnya, 4 hingga 5 pendengarnya dari partai komunis menangis meskipun mereka tidak mengerti apa yang sedang dibaca.

Pada akhir tahun 1988, Syekh Abdul Basith meninggal dunia. Ia meninggalkan tiga anak (dari tertua sampai yang termuda): Yasir, Hisyam, dan Thariq. Mengikuti jejak ayahnya, Yasir juga menjadi qari'. Hingga sekarang, bacaan Syekh Abdul Basith Abdus Shamad tetap menginspirasi para qari' dan orang awam di seluruh dunia.

Berikut saya berikan beberapa link yang dapat anda gunakan sebagai media download murattal anda. Saya hanya memberikan link rujukannya saja karena untuk menjaga fungsi link agar tidak broken. Berikut link sitenya:

Demikian link site yang dapat saya berikan sebagai media download anda. semoga bermanfaat dan diberkahi.

Dari Ibnu Umar ra. dari Nabi Muhammad saw. telah bersabda, "Tidak boleh iri kecuali pada dua perkara: Laki-laki yang dianugerahi (kefahaman yang sahih tentang) Al Qur'an sedang dia membaca dan mengamalkannya siang dan malam, dan laki-laki yang dianugerahi harta sedang dia menginfakkannya siang dan malam." (Riwayat Bukhari & Muslim)

Posting Komentar

 
Top